9 Destinasi Patah Hati

Standard

Berdasarkan hasil observasi ke banyak orang, patah hati itu cenderung menguatkan jiwa sporty pada diri seseorang. Bawaannya pengen lariiii terus (dari kenyataan). Pertanyaannya mau lari kemana?

Gunung? Laut? Luar kota? Luar negeri? Luar angkasa?

Tempat-tempat berikut ini mungkin bisa jadi referensi untuk “olahraga” hati. Baca sampai habis ya, soalnya ada hadiahnya ;).

Destinasi Patah Hati

Destinasi Patah Hati

1. Mini Market

Oh, this is my P3K (Pertolongan Pertama Pada Kepatahatian) #halah :D. Deket, ada dimana-mana, dan murah meriah.

Nggak cuma pas patah hati sih. Kalau lagi stres, penat, suntuk, sering juga lari ke sini dan langsung ke pojokan terus nangis sesengukan. Mencari sesuatu untuk mendinginkan hati dan isi kepala.

ice creamAnd strawberry ice cream always be my choice. Manis, asam, dingin, dan creamy. Semuanya melting di lidah, mengalirkan zat asam amino yang bisa menenangkan otak. Kepala jadi adem, semua emosi jadi mencair dan luruh.

Selain es krim, makanan lain yang bisa meredakan stres adalah coklat, cookies, dan makanan manis lainnya. Silakan dipilih sesuai selera. Tapi jangan sampai tergoda untuk belanja yang lain apalagi belanja bulanan ya. Selain jadi nggak murah, nanti malah sedih nggak ada yang bantuin bawa belanjaan. Bawa kenangan aja udah berat, ditambah bawa belanjaan >.<

#Baper #GalauModeOn #GagalMoveOn

 

2. Puncak Sikunir, Dieng Plateau

Setelah kepala jadi adem, saatnya untuk cari suasana baru. Menyepi sejenak dari tempat yang sering mengundang kenangan bertamu. Coba bercengkrama dengan alam. Menikmati kemewahan Golden Sunrise di puncak Sikunir, Dieng Plateau.

Medannya nggak terlalu sulit kelihatannya. Jalurnya sudah dirapikan. Cuma makin jauh makin miring dan nantinya ada sedikit adegan manjat-manjat untuk bisa sampai ke puncak. Di situ serunya. Kamu bisa sejenak lupa sama urusan hati. Fokus pada golden sunrise as a present for your effort. Dan aku jamin, it’s worth it.

Pastikan kamu sampai di puncak saat masih gelap. Supaya kamu bisa saksikan bagaimana malam yang gelap dan dingin perlahan berubah jadi terang dan hangaaat. Sang Surya yang muncul dengan warna emas kemerahan itu tampak sangat mewah sekali di antara gumpalan awan-awan putih. Singgasana yang sepadan untuk si pengobat kegelapan.

Dan saat langit sudah terang sempurna, kamu bisa lihat betapa luasnya dunia ini. Bukan sebatas aku dan kamu. Dan yang pasti, bukan milik berdua :D.

My Bro & The Wide World

My Bro & The Wide World

And now what you have to do is finding your own golden sunrise for being happy again.

“Permisi, Mbak.” Tiba-tiba ada mas-mas pakai kupluk yang nyamperin. #Eciee.. langsung ketemu nih?

“Ya?”

“Boleh tolong fotoin, nggak?” Cieee… modus banget minta fotoin.

“Iya, boleh Mas.” Lempar senyum manis.

Lalu si Mas itu mundur ke tepian tebing mencari posisi yang pas. Dan sambil merangkul…. istrinya?? (x.x)

Emang ya, kalau naik gunung itu lebih asyik lagi kalau sama pasangan.

#BaperLagi #TetepGalau #MasihGagalMoveOn

 

3. Kawah Bromo, Malang

Kawasan Wisata Bromo sering banget dipakai untuk syuting FTV. Dan memang keren banget. Kamu bisa lihat sunrise juga dari Pananjakan View. Tapi siap-siap berebutan posisi saking ruamenya. Atau mau menikmati suasana gersang nan eksotis juga bisa di Pasir Berbisik. Dan yang nggak boleh dilewatkan adalah naik ke Kawah Bromo.

Awalnya aku sempat kecewa karena naik ke Pananjakan View kurang seru. Nggak pake manjat-manjat dan ngos-ngosan, udah sampai di puncak. Tapi pas mencoba naik ke Kawah Bromo, di sinilah klimaks-nya.

Untuk sampai ke Kawah Bromo, kita harus melewati medan berpasir yang berat, berundak-undak, dan bau kuda. Soalnya memang banyak juga yang naik kuda untuk sampai ke depan anak tangga menuju kawah. Saranku kalau mau menantang adrenalin, jangan naik kuda. Nikmatilah bagaimana beratnya melangkah di atas pasir sambil membawa beban di hati #err.

Mungkin kamu akan mengalami ngos-ngosan berkali-kali, sesak nafas, dan hampir menyerah panggil abang kuda. Tapi setelah itu, kamu akan sampai di depan “pintu masuk” kawah. Hohoho…  Di sini silakan jingkrak-jingkrak dulu. Istirahat sambil ngumpulin nafas. Daan… foto-foto dulu lah :D.

Lanjutkan!!!

Habis itu, mari kita naiki 250 anak tangga menuju puncak \(^.^)/ /(-.-“)\. But seriously, pemandangan dari atas membayar semuanya. Kawah ngebul yang menawan dikelilingi lautan pasir. What a gift.

Pic by Elly Arwanih

Pic by Elly Arwanih

Medannya memang bikin tepar. Jadi sebaiknya datang ke sini bareng-bareng. Supaya ada yang kasih semangat dan genggaman tangan saat merasa lelah. Supaya sadar kalau orang yang selalu dipikirkan justru nggak ada di saat sulit seperti ini. Yang ada adalah sahabat, teman, travelmates. Dan yang paling penting lagi, sadarlah kalau kamu nggak sendirian :).

#MasihBaper #GalauJugaMasih #BersiapMoveOn

 

4. Jalan Imbi, Kuala Lumpur

Sekarang kita main ke tempat yang lebih jauh lagi. Ke Jalan Imbi di Kuala Lumpur, Malaysia. Kenapa harus ke sini? Karena hotelku ada di jalan ini hihi (^.^)v

Kalaupun nggak sewa hotel di sini, nggak apa-apa juga kamu mampir ke sini. Soalnya ada sensasi seru kalau main-main ke sini. Tapi harus langsung dari bandara sambil bawa koper minimal beratnya 10 kg dan harus naik LRT ya. Kalau nggak gitu, kamu nggak akan dapat sensasi gerek-gerek koper pindah jalur LRT yang ngeribetin.

Waktu itu ceritanya sih mau ngirit biar nggak naik taksi ke hotel. Awalnya masih dibawa happy aja meski perlu sedikit perjuangan. Namanya juga flashpacker. Tapi setelah terduduk lesu di atas jembatan penyebrangan Imbi, tiba-tiba jadi menyesal.

Pic from tripadvisor

Pic from tripadvisor.com

Gilak! Jembatannya tinggi bangeeet. Lebih tinggi dari yang ada di Jakarta. Anak tangganya banyak bangeeet. Nggak ada eskalator apalagi lift. Jadi aku cuma bisa duduk manyun sambil memandangi koper di sampingku.

Lenganku udah kepayang lelah mengangkut koper dari tadi. Dan sekarang harus digotong lagi sampai ke bawah. Rasanya pengen banget melempar koper ini ke bawah. Supaya nggak ngeberatin. Nggak nyakitin diri sendiri.

Sama tuh kayak luka yang ada di hati. Coba dipikir-pikir, ngapain juga luka dibawa ke mana-mana? Ibaratnya koper yang dibawa cuma 1 Kg atau 100 Kg sekalipun, tetap aja harus diangkut kemana-mana. Kenapa nggak dilepas aja? Dilempar semuanya. Urusan melupakan dan memaafkan sebenarnya bukan perkara seberapa sakit dan seberapa banyak kenangan / luka yang ada. Tapi mau kapan semuanya itu dilepas?

Kalau mau ikutan tersentil, boleh dicoba sensasinya 🙂

#MasihBaperSih #GalauJugaMasih #MoveOnDimulai

 

5. Flying Coaster, Genting Highland – Malaysia

Sekarang waktunya untuk melepaskan semua beban yang ada di hati. Bahasa psikologinya katarsis. Dan menurutku katarsis yang paling melegakan itu adalah teriak. Tapi jangan di atas jembatan Imbi. Bukan pada tempatnya juga. Nanti dicap traveler galau. Padahal iya.

Ada tempat yang nggak akan dianggap aneh kalau teriak-teriak. Let’s go to theme park! Yeaay…

Di Malaysia yang terkenal itu Genting Highland. Langsung aja cari wahana yang paling ekstrim. Nggak lucu kan kalau teriak-teriak naik carousell :D.

Aku rekomendasikan untuk naik Flying Coaster. Ini wahana yang antriannya paling panjang. Dan wow, wahana ini bisa bikin rider-nya berasa jadi Superman. Awalnya kita naik dalam posisi berdiri. Saat kereta berputar-putar sampai ke atas, barulah posisi tubuh dibuat menelungkup lalu syuuuur… meluncurlah terbang mengudara.

Aaaaaa… Berteriaklah sepuasnya. Keluarkan semua kemarahan, kebencian, unek-unek, apapun -kecuali isi perut-. Buang semuanya ke udara. Biar berpencar dan pergi jauuh.

Pict from tripadvisor.com

Pic from tripadvisor.com

Cuma sayang track-nya kurang panjang. Jadi baru teriak sebentar udah selesai. Kalau mau yang track-nya agak panjang dan lebih ekstrim, bisa pilih naik Galactica Battle Star di Universal Studio Singapore. Pilihnya yang tipe Cylon, jangan Human. Atau yang deket-deket juga ada di Dunia Fantasi. Naik kora-kora untuk teriak sebanyak-banyaknya sampai lelah. Lalu ditutup dengan wahana Niagara untuk teriak maksimal dalam satu napas. Done!

Saranku kalau naik roller coaster / extreme ride apapun, jangan sambil tutup mata. Karena kamu nggak bisa menikmati “pemandangan”nya. Kalaupun takut, dengan tetap buka mata, kamu jadi tahu apa yang membuat kita jadi takut. Siapa tahu justru setelah melihat serunya flash view yang ditawarkan, kamu malah bisa menikmatinya.

Life is like roller coaster. You may choose to scream or enjoy the sensation.”

#BaperOff #GalauOff #HampirMoveOn

 

6. Little India, Singapore

Aca…aca… Selain bisa lihat banyak perawakan India, di daerah ini juga terkenal dengan kuliner yang enak. And my favorite is Nasi Briyani Alauddin di Tekka Market. Porsinya buesar banget. Cocok untuk mengenyangkan hati eh perut yang kelaparan. Setelah itu, mari bergeser sedikit ke kuil Sri Srinivasa Perumal di Serangoon Road. Kita bercengkrama dengan sebuah kebudayaan. Belajar bagaimana mereka memperjuangkan sesuatu.

Pada Bulan Januari / Februari di kuil ini kita bisa menyaksikan festival Thaipusam. Ini adalah festivalnya orang Hindu tiap tanggal 10 bulan Thai untuk menghormati Dewa Murugan. Tujuannya adalah penebusan dosa.

Acara intinya adalah arak-arakan dari satu kuil ke kuil lain. Saranku datanglah lebih pagi, sebelum jam sepuluh untuk melihat persiapannya. Pas aku sampai di area kuil, mendadak perutku ngilu dan rasanya pengen teriak lagi. Ya ampuun itu orang-orangnya pada ditusuk-tusuk gitu pipinya. Sekujur badannya di-piercing. Dan ada rangkaian besi-besi (kavadi) yang harus mereka pikul untuk berjalan berarak.

Don’t they feel hurt?Tanyaku pada salah seorang suku Tamil.

No.” Katanya mantap. Orang-orang itu puasa dulu sebelum melakukan ritual ini. Dan mereka sudah dibacakan mantra-mantra sebelum ditusuk-tusuk. Ouch!

Setelah itu, sekitar jam 10 mereka mulai berjalan berarak-arak menuju kuil Layan Sithi Vinayagar di Keong Siak Road. Banyaaak sekali pipi-pipi yang berpartisipasi dalam festival ini.

wpid-PicsArt_1400592312783.jpg

Tersentil nggak sih melihat usaha mereka? Mereka melakukan itu semua sebagai penghormatan pada Dewa dan untuk pengampunan dosa. Bukan lagi tentang urusan duniawi. Apalagi mengurusi patah hati. Ini sudah masuk hubungan vertikal. Manusia dan Tuhan. Lalu, sudahkah kamu mengingat Tuhan? Di mana kamu memposisikannya di saat seperti ini (baca: patah hati).

#BaperGalauBeneranOff #MoveOnOnProgress

 

7. Jurong East – Singapore

Bicara hubungan vertikal, dari tadi kita jalan-jalannya hanya untuk kesenangan dunia, ya? Melipir sebentar yuk buat shalat. Me-refresh hubungan dengan Sang Maha Esa. Sang Pemilik Hati.

20140116_171943Ini adalah salah satu masjid yang aku singgahi saat jalan-jalan di bagian barat Singapura. Namanya Masjid Al Mukminin. Letaknya sekitar 20 menit jalan kaki dari MRT Station Jurong East.

Dari luar nggak terlihat seperti masjid. Lebih mirip perkantoran. Cuma tulisannya aja yang menandakan bangunan ini sebuah masjid.

Tapi begitu lepas sepatu dan mendaratkan kaki ke ubinnya, barulah makin yakin ini masjid. Langsung adem. Efek ademnya langsung sampai ke hati dan pikiran yang mumet. Ditambah lagi dengan meneguk air yang diambil dari kran isi ulang di sini. MasyaAllah… Segaaar…

Sejenak kita akan terlempar ke dunia yang begitu damai. Suasananya hening dan tenang.  Jauh dari hiruk pikuk, kemewahan, kemeriahan, kegelisahan, kecemasan. Adeeeem banget.Di manapun rumahNya berdiri, rasanya tetap sama. Damai. And always feel homey.

Seseru dan sepadat apapun perjalanan, jangan pernah lupa ya untuk shalat :). Selain hati jadi tenang, kita juga bisa menikmati keunikan bangunan masjid di tiap daerah dan juga pemandangan di sekitarnya.

Tak jauh dari masjid ini, dalam perjalanan menuju halte MRT, ada sebuah taman umum dan ada splash fountain di tengah area. Cantik dan lucu banget air mancurnya. Warna-warni biru, ungu, kuning, merah, tosca. Waktu kesana, aku sempat mengambil foto. Tapi agak sulit menunggu momen pas untuk mengangkap warna yang aku inginkan. Warnanya berganti dengan cepat. Nggak ketebak warna apa yang akan muncul setelah itu.

Sama ya seperti hidup. Kadang banyak kejutan yang terjadi. Nggak ketebak. Ada yang bahagia, ada juga yang bikin sedih. Tapi balik lagi, mau kesal dan marah karena warna hidup yang kita inginkan nggak muncul-muncul. Atau justru menikmati semua warna yang muncul dan mensyukurinya.

PicsArt_1407774323817

#MoveOnAlmostCompleted

 

8. Sentosa Boardwalk, Singapore

Tiap warna punya efek magis tersembunyi bagi yang memandangnya. Misalnya saja warna merah yang ternyata bisa meningkatkan nafsu makan. Makanya beberapa restoran menggunakan warna ini untuk dekorasi mereka.

Karena tadi hati sudah lebih tenang setelah shalat, bisa dimaksimalkan lagi dengan melihat sunset. Warna oranye yang dominan pada matahari terbenam itu identik dengan ketenangan dan kehangatan.

Banyak tempat-tempat indah untuk menyaksikan sunset. Salah satu yang direkomendasikan di Singapura adalah Sentosa Boardwalk. Ini adalah jembatan yang meliuk eksotis di atas laut yang memisahkan Sentosa Island dan Vivo City Mal. Selain menyajikan pemandangan laut dengan ombak yang malu-malu, kalau sore-sore kamu juga bisa menikmati angin sepoi-sepoi yang hangat.

Banyak spot yang bisa dipilih untuk menikmati sunset. Bisa berdiri di pegangan jembatan atau duduk-duduk di undakan kayu sambil meluruskan kaki.

Sayangnya waktu aku ke sana, aku gagal melihat sunset. Awan hari itu sedang murung sehingga bergumpal-gumpal menghalangi salam perpisahan sang surya pada bumi. Hiks…

Menunggu Mr. PHP

Sempat kecewa karena nggak berhasil melihat sunset. Tapi nggak lama, kekecewaanku terbayar. Aku malah menemukan pemandangan yang nggak kalah mengagumkan. Malam telah menyulap Sentosa Island dan Vivo City jadi tampil cantik dan elegan. Lampu-lampu yang menyala di sana, apalagi di lihat dari lantai 2 jembatan, benar-benar memuaskan mata. Subhanallah…

Night view from balkon

Night view from balkon

Terkadang Allah nggak memberikan apa yang kita inginkan. Tapi Allah selalu menggantinya dengan yang lebih baik. In Shaa Allah 🙂

If you cry because the sun has gone out of your life, your tears will prevent you from seeing the stars.” (Rabindranath Tagore)

#MoveOnCompleted #BersyukurModeOn

 

9. Rumah

Life takes you to unexpected places. Love brings you home.

Pastikan ini ada di list terakhir dalam itinerary ya. Kemana pun melangkah, jangan lupa pulang ke rumah. Kembali pada mereka yang selalu ada dari kita lahir hingga saat ini. A Gift from heaven.

Lihatlah wajah mereka satu per satu. Ingatlah berapa banyak tawa yang mereka hadirkan di hidup kita. Dan bayangkanlah apa jadinya hidup tanpa kehadiran mereka.

Percayalah, Allah itu Maha Tahu dan Maha Adil. Dia tahu seberapa banyak cinta yang kita butuhkan. Dan selalu diberikan secukupnya. Nggak kurang, nggak lebih. Mungkin saat ini cinta keluarga, sahabat, rekan kerja, itu sudah cukup. Nanti ada masanya Allah tambahkan cinta yang lain.

Jangan sampai lupa mensyukuri cinta yang sudah kita miliki. Siapa yang bersyukur, maka Allah tambahkan rezekinya. Siapa tahu nanti ditambahkan cinta dari pasangan. #eaaa…

Selain melepas rindu dengan keluarga, momen yang menyenangkan saat pulang ke rumah adalah membuka oleh-oleh yeaay… Cinderamata, barang-barang hasil kekhilafan, foto-foto, cerita, dll.

Salah satu oleh-oleh  berkesan untukku sepulang melancong ke Singapura adalah sebuah foto yang aku ambil saat duduk-duduk di teras masjid Al Mukminin. Sebuah foto yang menyentilku lembut tapi ngena banget.

Melancong ke sana-sini, berhari-hari, menghabiskan sekian lembar uang. Boleh saja, nggak salah. Bisa cari suasana baru, menambah kenalan, pengalaman, dan pelajaran hidup. Tapi rasanya ada yang salah ketika menjadikannya sebagai tempat pelarian. Kita lupa kalau tempat pelarian itu sebenarnya begitu dekat. Sedekat jarak antara kening dan sajadahmu :).

20140116_175330

#BersyukurForever

 

Sekian pilihan destinasi yang bisa aku share. Semoga bisa mengakomodir jiwa “sporty” para broken heart-ers. And please remember this:

If you brave enough to say goodbye, life will reward you with a new hello” 🙂

 

Ada yang punya destinasi patah hati lain? Share di sini ya. Cerita destinasi yang paling menarik akan dapat hadiah bingkisan cantik dari penulis. Ini beneran serius :).

Semoga bermanfaat ^^

 

#RandomStory

Cowo : Malam minggu ke mana?

Cewe : Nggak kemana-mana.

Cowo: Berarti kita jodoh dong.

Cewe: Hah?

Cowo: Iya, katanya kan, kalo jodoh nggak kemana-mana

Cewe: %$#$%$#*&@

(Cerita dari IG @riaricis1795)

15 responses »

  1. No. 9 kayaknya paling pas untuk saat ini, cuma gak ada siapa2 buat diliat satu persatu.. and #randomstorynya bikin senyum hahaha 😀 – PS

  2. Buat gw.. Bandung!!
    ya, Bandung.. sebuah kota di selatan Jawa Barat yg “Diciptakan Tuhan ketika tersenyum”
    Kota yg sekaligus bikin gw jatuh cinta saat menjejakkan kaki di kota ini. Kota yg selalu bikin gw feels like home dengan banyaknya orang2 menyenangkan yg gw kenal.. yg selalu bisa gw repotin buat sekedar numpang tidur atau bahkan sekaligus jadi tour guide dadakan buat gw 😀

    Dan kota yg bikin gw patah hati klo saatnya harus pulang meninggalkan kota dengan puluhan spot wisata alam eksotisnya dan jejeran wisata kulinernya.
    Kota yg bikin gw betah “momotoran” dari Bada Subuh sampai hampir Maghrib demi ngedate sama indahnya alam Bandung.

    Dan hamparan tempat jajan yg sangat menghibur cacing2 di perut gw! Hi DoubleSteak + jus strawberry nya *sluuurp* & Waroeng Surabi Setiabudi dengan suguhan live musicnya *langsung kebayang lagu Carlos Santana – corazon espinado yg waktu itu dibawain pemusik disana* 2 tempat fav yg selalu gw singgahi klo main ke Bandung. Aaahh.. miss you both!!

    • Buat gw kopi jack…
      Galau nginum kopi sing seer…
      Teu make gula, campur madu pait si pandu…
      Klo kota, kota manapun yg pemandangannya asri, ada air terjun dan lokasinya membingunkan…
      Paling enak klo travel itu adalah “nyasar”, senengnya beda ketika sampai destinasi.

  3. Mini market supaya dapet ucapan “Selamat Pagi” Atau “Selamat Malam” tapi sayang ngga ada yang bilang selamat bobo cayang.. Ckckck..

    #Maennya mini market belum dapet izin buat ke Malay atau Singapur.. xixixix

Leave a reply to PS Cancel reply